Kamis, 03 Maret 2016

JAKARTA PADA PERIODE DEMOKRASI TERPIMPIN



1959
:
23 Juli, Presiden melantik anggota DPR hasil Pemilihan Umum berdasarkan UUD 1945.

:
15 November, Perdana Menteri Selandia Baru Walter Nash berkunjung ke Indonesia.Kunjungan berlangsung hingga 19 November 1959.

:
Desember, Perdana Menteri Australia Robert Gordon Menzies berkunjung ke Indonesia. Kunjungan berlangsung hingga 7 Desember 1959.
1960
:
Soekarno mengampanyekan slogan Nasakom (Nasionalisme, Agama, Komunisme).

:
Masyumi dan PSI menjadi partai terlarang. Para pemimpin partai dianggap terlibat peristiwa PRRI.

:
Dunia musik mulai diisi oleh musik pop praindustri, nama-nama yang mencuat antara lain Idris Sardi, Titiek Puspa, Koes Bersaudara.

:
Lekra dianggap mendominasi kegiatan seni dan budaya. Tokoh-tokohnya dalam seni rupa antara lain adalah Joko Pekik dan Trubus. Pada dekade yang sarna di Bandung muncul pelukis non Lekra. Tokoh-tokohnya Nashar, Rusli, A. Sagali.

:
Teguh Karya mendirikan Teater Populer dan sudah mementaskan banyak lakon, di antaranya naskah adaptasi Moliere, Lorca, Pinter, dan Brecht.

:
15 Januari, Status Kotapraja Jakarta berubah menjadi daerah tingkat I.

:
27 Februari, Perdana Menteri Uni Soviet Nikita Khushchev berkunjung ke Indonesia. Kunjungan berlangsung hingga tanggal 2 Maret 1960.

:
Maret, terjadi "Peristiwa Maukar". Seorang perwira melakukan penembakan dari udara terhadap Istana Merdeka, Istana Bogor, dan Kompleks BPM di Tanjung Priok. Maukar kemudian dijatuhi hukuman mati karena berada di pihak PRRI/Permesta.
1961
:
17 Agustus, Monumen Nasional (Monas) mulai dibangun. Pemancangan tiang pertama pembangunan dilakukan oleh Presiden Soekarno.

:
Berdirinya Gerakan Pramuka.

:
Trikora dicanangkan sebagai upaya mengembalikan Irian Barat ke pangkuan Indonesia.

:
Manifes Kebudayaan yang merupakan pernyataan sikap sejumlah sastrawan, seniman, dan budayawan Indonesia. Pada dasarnya menentang Lekra. Naskah Manifes Kebudayaan dibuat oleh Wiratmo Soekito (17 Agustus) dan ditandangani pendukungnya (23 Agustus) di Jakarta.

:
Asrul Sam menggarap film Pagar Kawat Berduri yang ditentang Lekra karena dianggap memiliki nilai humamsme universal. Bagi seniman Lekra, film berpihak pada revolusi.
1962
:
Belanda menyerahkan Irian Barat melalui persetujuan New York.

:
TVRl berdiri menandai penyelenggaraan Asian Games di Jakarta.

:
Muncul penyair muda seperti Sapardi Djoko Damono dengan karyanyaBalada Matinya Seorang Pemberontak, dan Goenawan Mohammad dengan eseinya Agama Dalam Penciptaan Seni memenangkan hadiah majalah sastra.

:
Teater realisme mendominasi dunia teater modern Indonesia. Rendra mementaskan Paraguay Tercinta dengan pemain antara lain Parto Tegal Arifin C. Noer.

:
Soeharto membentuk Komando Mandala untuk membebaskan Irian. Sutan Sjahrir dan beberapa pimpinan Masyumi dan PSI ditahan dengan tuduhan berkomplot dalam percobaan pembunuhan Sukarno sebagai presiden seumur hidup.

:
24 Agustus, Dilangsungkan pesta olahraga Asian Games IV, berlangsung hingga 4 September. Kontingen Indonesia berada di urutan ke-2 dalam perolehan medali.

:
24 April 1963 Konferensi Wartawan Asia-Afrika dibuka.
1963
:
Lahir "Manifes Kebudayaan", yang ditandatangani oleh antara lain. H.B. Jassin, Trisno Sumardjo, Wiratmo Soekito, Zaini, Arief Budiman, Bokor Hutasuhut, Bur Rasuanto, Goenawan Mohammad, A. Bastari Asnin, Ras Siregar, Djufri Tanisan, Sjahwil, dan D.S. Moeljanto. Tiga garis besar isinya: kebudayaan adalah perjuangan untuk. menyempurnakan.

:
18 September, Dalam aksi-aksi menggayang Malaysia, Kedutaan Besar Inggris jadi sasaran massa demonstran. Gedung tersebut dirusak dan bahkan dibakar massa.

:
10 November, Penyelenggaraan Ganefo (Games of the New Emerging Forces), pesta olah raga antara bangsa-bangsa Nefo (the New Emerging Forces), yakni bangsa-bangsa yang tertindas yang progresif revolusioner menentang imperialis dan neokolonialisme dan diikuti 48 kontingen.

:
Irian Barat menjadi bagian Republik Indonesia.

:
MPRS menetapkan Presiden Soekarno sebagai presiden seumur hidup.

:
Soeharto menjadi Komandan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad).

:
Indonesia memutuskan hubungan diplomatik dengan Malaysia.
1964
:
Dwi Komando Rakyat (Dwikora) sebagai perlawanan terhadap Malaysia dicanangkan.

:
Sekretariat Bersama Golongan Karya (Sekber Golkar) dibentuk.

:
Presiden Soekamo secara resmi melarang Manifes kebudayaan.

:
Senja di Jakarta karya Mochtar Lubis terbit.

:
Mei, Presiden Soekarno memberikan komando penggayangan Malaysia yang dikenal sebagai Dwikora di muka Apel Besar Sukarelawan di Jakarta. Konfrontasi dengan Malaysia berlangsung sampai tahun 1966.

:
27 Agustus,  Kabinet Dwikora terbentuk menggantikan Kabinet Kerja IV. Kabinet Dwikora merupakan suatu Kabinet yang besar dan jumlah menterinya selalu bertambah.

:
31 Agustus, Dengan UU No. 10 tahun 1964 dinyatakan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya tetap sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dengan nama Jakarta.
1965
:
7 Januari, Dalam rapat umum Anti Pangkalan Militer Asing Presiden Soekamo "mengomandokan" Indonesia keluar dari PBB.

:
PKI menuntut kaum buruh dan tani dipersenjatai, koran-koran anti-PKI ditutup.

:
Kursus kilat Nasakom dilaksanakan sebagai upaya indoktrinasi ajaran ini.

:
Peristiwa Gerakan 30 September. Enam jenderal diculik, disiksa dan dibunuh. Peristiwa inidisusul dengan pemberangusan terhadap PKl – partai yang dituduh terlibat dalam peristiwa itu - "sampai akar-akarnya", Jawa banjir darah oleh pembantaian terhadap simpatisan komunis. Penahanan besar besaran dan pembuangan kepada tokoh-tokohnya - tanpa proses pengadilan. Namun berbagai versi dalam gerakan akhimya bermunculan.

:
Oktober, Jenazah para Perwira Tinggi dan seorang Perwira Pertama Angkatan darat korban G 30 S/PKl dimakamkan.

:
14 Oktober, Mayor Jenderal Soeharto diangkat sebagai Menteri/Panglima Angkatan Darat dengan tugas pokak memulihkan keamanan dan ketertiban akibat Peristiwa G-30 S.

:
16 Oktober. Semua kegiatan PKI dan ketujuh ormasnya di daerah hukum Pepelrada Jakarta Raya dan sekitamya dibekukan.

:
Muhamadiyah mengumumkan jihad melawan PKI. Gerakan antikomunis meluas ke hampir seluruh pelosok Jawa.

:
Terbentuknya Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMl).

:
Rupiah dipotong dari Rp 1.000 menjadi Rp 1.
1966
:
Majalah Horison, yang dianggap tonggak baru dalam kesusasteraan Indonesia pasca-Orde-Lama, terbit bulan Juli. Majalah ini diasuh oleh Mochtar Lubis, HB. Jassin, Zaini, Taufiq Ismail, Arief Budirnan, dan DS. Moeljanto.

:
Puisi Taufik Ismail berjudul Karangan Bunga, belakangan terbit dalam kumpulan Tirani dan Benteng, merupakan puisi-puisi yang berlatar belakang gejolak politik saat itu.

:
10 Januari, Para mahasiswa yang tergabung dalam KAMI-KAPPI mengadakan demonstrasi dan menyampaikan Tritura, tiga tuntutan rakyat. 1. pembubaran PKI; 2. pembersihan Kabinet dari unsur-unsurG30S/PKI; dan 3. penurunan harga/perbaikan ekonorni.

:
Sidang mahkamah militer luas biasa (mahmilub) untuk mengadili tersangka G-30-S digelar.

:
Pembentukan kabinet 100 menteri, PKI dibubarkan oleh Letjen Soeharto.

:
Dewan Stabilisasi Ekonomi Nasional (DSEN) dibentuk sebagai bagian dari tugas stabilisasi ekonomi yang dipikul kabinet Arnpera.

:
Normalisasi hubungan dengan Malaysia ditandatangani, Indonesia kembali menjadi anggota PBB.

:
Pertemuan Tokyo dilaksanakan sebagai upaya penjadwalan pembayaran hutang pemerintah. Pembentukan Badan Urusan Logistik (Bulog).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar